15 negara bagian unisoviet

1. Armenia

Armenia merupakan negara yang sebenarnya terletak di Benua Asia, namun dianggap sebagai negara Benua Eropa layaknya negara Turki. Armenia dahulu sempat merupakan bagian dari Kerajaan Ottoman, sebelum akhirnya masuk ke dalam anggota pecahan Uni Soviet. Hingga saat ini, Armenia masuk ke dalam kategori negara berkembang, yang mengandalkan sektor pertambangan dan banyak mengekspor logam mulia seperti perunggu, perak, maupun emas. Selebihnya, ekonomi Armenia berkembang dari masyarakat yang bekerja di luar negeri.

Sebagai negara pecahan Uni Soviet, Armenia memiliki hubungan baik dengan Rusia, negara terbesar dari pecahan ini. Armenia banyak mengimpor minyak dan gas dari Rusia, serta berada di bawah perlindungan mereka jika diserang oleh negara lain. Negara ini menganut sistem pemerintahan republik dan demokratik, dan mayoritas masyarakatnya memeluk agama Kristen Katolik.


2. AZERBAIJAN

Selain Armenia, Azerbaijan juga menjadi negara yang terletak di Benua Asia, namun dianggap sebagai salah satu bagian dari negara di Benua Eropa. Azerbaijan juga memiliki sistem pemerintahan republik dan demokratik layaknya Armenia, dan masih dikategorikan sebagai negara berkembang.

Meskipun begitu, mayoritas penduduk Azerbaijan memeluk agama Islam. Dan berbeda dengan Armenia, Azerbaijan masuk ke dalam negara yang berbicara Bahasa Turki sebagai bahasa nasionalnya, meskipun mereka sebelumnya merupakan negara pecahan Uni Soviet. Sektor gas alam menjadi kontributor terbesar dalam perekonomian Azerbaijan. Sekitar 80% hasil ekspor dari Azerbaijan merupakan minyak dan gas alam, baik itu dalam bentuk mentah maupun sudah dalam bentuk jadi. Selain sektor gas alam, Azerbaijan juga cukup mengandalkan sektor agrikultur dalam roda perekonomian mereka.


3. Belarus 

Belarus atau Belarusia adalah salah satu negara pecahan Uni Soviet yang dikategorikan sebagai Bangsa Slavia karena bahasa utama mereka, yakni Rusia, berakar dari Bahasa Slavia. Selain Belarus, Rusia dan Ukraina juga masuk ke dalam kategori Bangsa Slavia.

Dan di antara ketiga negara ini, Belarusia memiliki luas wilayah yang paling kecil. Layaknya banyak negara pecahan Uni Soviet lainnya, Belarus, yang memiliki sistem pemerintahan campuran antara kediktatoran dan presidensial ini juga masuk ke dalam kategori negara berkembang. Negara ini juga mengekspor minyak dan gas, umumnya berbentuk minyak serta gas yang sudah diolah, menjadikan sektor tersebut sebagai sektor utama dalam perekonomian Belarus. Mereka juga banyak mengekspor bahan-bahan dasar seperti karet, plastik, dan logam yang sudah dibentuk.


4. Estonia


Terletak di sebelah timur Rusia, Estonia merupakan negara kecil lain yang juga merupakan negara pecahan Uni Soviet. Meskipun demikian, berbeda dengan mayoritas negara pecahan Uni Soviet, Estonia dapat dimasukkan ke dalam kategori negara maju karena laju ekonomi yang amat baik. Estonia mengandalkan berbagai macam sektor untuk memajukan ekonomi mereka. Namun, sektor industri dapat dikatakan sebagai sektor yang diandalkan di negara ini. Banyak bahan maupun produk jadi industri yang Estonia ekspor ke negara lain, seperti mobil, peralatan elektronik, hingga bahan-bahan bangunan.

Sistem pemerintahan yang Estonia miliki adalah republik. Mayoritas penduduk negara ini tidak menganut agama apapun, lebih umum disebut sebagai ateis. Fakta menarik dari Estonia adalah sejarah negara mereka yang menunjukkan bahwa mereka memiliki keturunan orang-orang Balkan, meskipun sebelumnya merupakan bagian dari Uni Soviet. 


5. Georgia 

Selain merupakan salah satu negara bagian di Amerika Serikat, nama “Georgia” juga merupakan nama negara pecahan Uni Soviet lainnya. Negara Georgia sebenarnya terletak sebagai bagian dari Benua Asia. Namun, seperti beberapa negara pecahan Uni Soviet yang sudah dibahas di atas, negara ini juga dianggap sebagai negara di Benua Eropa.

Hampir 89% penduduk Georgia memeluk agama Kristen. Ini dikarenakan pada abad ke-4, Georgia mempunyai sejarah di mana negara ini sempat diduduki oleh Aleksander Agung, sosok penguasa yang pada masa itu merupakan penganut agama Kristen menyebarkan ajaran agama tersebut.

Meskipun masuk ke dalam kategori negara berkembang, perekonomian Georgia dapat dikatakan cukup baik. Georgia mengandalkan sejumlah sektor sebagai sumber pendapatan ekonomi mereka. Meskipun demikian, negara yang memiliki sistem pemerintahan republik ini punya 2 sektor terbesar dalam perekonomiannya yakni sektor manufaktur dan sektor pertambangan.


6. Kazakhstan


Berbeda dengan beberapa negara pecahan Uni Soviet yang sebelumnya terletak di Benua Asia namun dianggap sebagai bagian dari negara di Benua Eropa, Kazakhstan adalah negara yang berada di Benua Asia dan tetap dianggap sebagai bagian negara di benua ini.

Agama yang dianut mayoritas masyarakat Kazakhstan adalah agama Islam. Negara yang memegang rekor sebagai negara terbesar tanpa memiliki perbatasan laut ini juga memiliki sistem pemerintahan republik seperti banyak negara pecahan Uni Soviet lainnya.

Perlu diketahui kalau wilayah Asia Tengah memiliki sumber minyak melimpah. Hal ini dimanfaatkan oleh banyak negara dari wilayah tersebut sebagai sumber ekonomi mereka. Negara berkembang Kazakhstan adalah salah satunya, yang mengandalkan sektor minyak dan gas sebagai sumber pendapatan negara, mengekspor sekitar 60% minyak dan gas baik itu dalam bentuk mentah maupun olahan.


7. Krigistan 




Kirgistan adalah negara lain yang terletak di Benua Asia, tepatnya wilayah Asia Tengah, dan memiliki cukup banyak kesamaan dengan negara Kazakhstan. Di antaranya adalah mayoritas penduduknya yang memeluk agama Islam, negara tanpa perbatasan laut, serta sistem politik republiknya.

Kirgistan juga masuk ke dalam kategori negara berkembang, sama seperti Kazakhstan. Selain itu, yang menjadi perbedaan di sini adalah kondisi perekonomian Kirgistan masih jauh di bawah Kazakhstan, meskipun keduanya merupakan negara berkembang. Kirgistan bahkan pernah masuk ke dalam daftar negara termiskin di Asia Tengah, berada di posisi kedua.

Kirgistan banyak mengandalkan sektor pertambangan, yang kebetulan juga banyak diandalkan oleh sejumlah negara di wilayah Asia Tengah lainnya. Ekspor terbesar dari negara ini adalah emas, disusul oleh logam mulia lain seperti perak dan perunggu.


8. Latvia



Kembali ke Benua Eropa, Latvia adalah negara pecahan Uni Soviet lain yang juga sebenarnya memiliki sejarah sebagai negara Balkan seperti Estonia yang sebelumnya sudah kita bahas. Layaknya Estonia, Latvia juga tergolong sebagai negara maju di Eropa dan dunia.

Ada berbagai macam sektor yang diandalkan oleh negara republik ini untuk menyokong perekonomian mereka. Latvia mengekspor berbagai macam benda ke negara lain, baik itu benda jadi atau bahan mentah, seperti kayu, peralatan elektronik, obat-obatan, hingga minuman beralkohol.

Banyaknya hasil ekspor yang dimiliki oleh Latvia membuat mereka banyak terlibat dalam sistem perekonomian di Eropa. Mereka juga tergabung dalam sejumlah organisasi ekonomi baik itu di Eropa maupun di dunia. Kedua faktor ini menjadi alasan di balik tingginya pendapatan per kapita Latvia.


9. Lituania



Selain Estonia dan Latvia, Lituania juga merupakan segelintir negara maju lainnya yang dahulu sempat menjadi bagian dari Uni Soviet. Ketiganya memiliki kesamaan dari sejarah, kondisi ekonomi, bahasa, dan luas wilayah. Negara ini mempunyai sistem pemerintahan republik.

Lituania, yang mayoritas warganya memeluk agama Kristen Katolik, punya sejumlah sektor yang menjadi tulang punggung ekonomi negara. Di Eropa, Lituania menjadi salah satu negara yang banyak mengekspor berbagai macam kebutuhan negara lain seperti bahan elektronik, obat-obatan, minyak atau bensin dan sparepart mobil.

Meskipun demikian, sektor agrikultur rupanya masih menjadi sumber pendapatan utama negara ini. Sama dengan Latvia, Lituania juga banyak tergabung ke dalam organisasi perdagangan baik itu di Eropa maupun dunia.


10. Moldova 

Sebelum tergabung ke dalam Uni Soviet, Moldova dahulu merupakan bagian dari Kerajaan Ottoman. Sempat merdeka pada tahun 1918 dan bergabung dengan Rumania, Moldova akhirnya melebur ke Uni Soviet pada tahun 1924 dan menjadi bagian dari negara tersebut sebelum mereka pecah.

Moldova merupakan salah satu negara yang paling miskin di Eropa. Pendapatan per kapita mereka tidak setinggi negara-negara lain di Eropa. Bahkan, negara yang memiliki sistem pemerintahan republik ini juga termasuk ke dalam salah satu dari beberapa negara pecahan Uni Soviet termiskin.

Sektor agrikultur menjadi sektor utama yang menunjang perekonomian Moldova. Benda pangan seperti gandum, jagung, biji bunga matahari, maupun produk makanan dan minuman macam anggur, minyak sayur, dan kacang-kacangan, menjadi produk ekspor terbanyak dari Moldova.


11. Rusia

Negara yang satu ini merupakan negara pecahan Uni Soviet terbesar dan memiliki perekonomian terkuat jika dibandingkan dengan negara-negara pecahan Uni Soviet lainnya. Wajar saja, mengingat Rusia menjadi negara yang melandasi berdirinya Uni Soviet, dan mengajak sejumlah negara pecahan lain bergabung ke dalamnya. Rusia sendiri masuk ke dalam anggota G7 yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian terkuat di dunia. Negara dengan sistem pemerintahan republik namun tetap memiliki otoritas layaknya diktator ini juga mengandalkan berbagai macam sektor untuk menyokong perekonomian mereka.

Dikarenakan luas negaranya yang bahkan terbesar di dunia, Rusia mempunyai sumber daya alam dan manusia untuk mendukung roda perekonomian mereka. Sektor pertambangan, sektor pertanian, sektor minyak dan gas, bahkan sektor turisme, menunjang perekonomian negara ini.


12. Tajikistan


Kembali ke negara pecahan Uni Soviet yang berada di wilayah Asia Tengah, terdapat Tajikistan, yang juga dimasukkan ke dalam kategori negara berkembang. Layaknya Kazakhstan dan Kirgistan yang sebelumnya kita bahas di atas, mayoritas penduduk negara ini memeluk agama Islam.

Tajikistan juga banyak mengekspor logam mulia ke negara lain. Beberapa jenis logam mulia yang mereka ekspor meliputi emas, perunggu, serta alumunium, dan mineral seperti zinc. Tajikistan juga terkenal dengan usaha agrikulturnya, dan memiliki beberapa sumber pangan seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Meskipun demikian, hal ini tidak menutup fakta bahwa Tajikistan merupakan salah satu negara termiskin di wilayah Asia Tengah maupun Asia secara keseluruhan. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi mereka masih jauh dibandingkan dengan negara-negara lain di wilayah serupa.


13. Turkmenistan 



Turkmenistan merupakan negara pecahan Uni Soviet yang berlokasikan di wilayah Asia Tengah yang sebelumnya sudah kita bahas dalam artikel ini. Beberapa dari Grameds mungkin sudah bisa menduga kalau Turkmenistan memiliki banyak kesamaan dengan negara-negara pecahan Uni Soviet lain yang berada di wilayah sama.

Turkmenistan juga termasuk ke dalam kategori negara berkembang, sama seperti Kazakhstan, Kirgistan, dan Tajikistan. Selayaknya 2 negara terakhir ini, keadaan ekonomi Turkmenistan juga sayangnya dianggap yang terendah dan dapat dibilang kurang baik.

Turkmenistan mengandalkan sektor minyak dan gas alam dalam perputaran roda ekonominya. Negara dengan sistem pemerintahan republik ini sempat mendapat label sebagai negara dengan Hak Asasi Manusia (HAM) terburuk dibandingkan negara lain. Ini dikarenakan mereka tidak memperlakukan kaum minoritas, pers, dan kebebasan beragama dengan baik.


14. Ukraina


Ukraina merupakan negara pecahan Uni Soviet terbesar setelah Rusia. Meskipun sama-sama merupakan negara pecahan Uni Soviet dan memiliki sejumlah kesamaan, Ukraina dan Rusia memiliki konflik yang hingga saat artikel ini ditulis, belum terselesaikan, dan bahkan sampai berperang satu sama lain.

Salah satu kesamaan yang dimiliki oleh negara dengan sistem pemerintahan republik ini adalah sumber daya alam dan sumber daya manusianya yang lebih banyak dibandingkan dengan sejumlah negara pecahan Uni Soviet lainnya, membuat Ukraina tergolong ke dalam negara maju. Beberapa sektor yang diandalkan Ukraina untuk menyokong perekonomian mereka adalah sektor gas alam dan sektor agrikultur. Sektor terakhir ini dianggap sebagai sektor terbaik milik Ukraina, karena mereka banyak mengekspor berbagai macam hasil pertanian seperti jagung, gandum, dan barley.


15. Uzbekistan



Negara pecahan Uni Soviet terakhir yang kita bahas dalam artikel ini lagi-lagi terletak di wilayah Asia Tengah. Tetapi, berbeda dengan mayoritas negara-negara lain yang dahulu tergabung ke dalam Uni Soviet sebelumnya, perekonomian Uzbekistan jauh lebih baik.

Uzbekistan mengandalkan sektor minyak, dikarenakan lokasi Asia Tengah yang memang kaya akan minyak bumi. Mereka juga merupakan salah satu pengekspor kapas terbesar di Asia. Oleh karena itu, perekonomian negara dengan mayoritas penduduk muslim ini terus berkembang tiap tahunnya.

Meskipun demikian, kondisi HAM di Uzbekistan ternyata juga tidak cukup baik, layaknya Turkmenistan yang kita bahas sebelumnya. Tetapi, perlahan Uzbekistan mencoba memperbaiki kondisi HAM mereka dan terus meningkatkan agar kebutuhan HAM masyarakat bisa terpenuhi.

















Komentar

Postingan populer dari blog ini

15 Aktor Tampan Indonesia Ini Ternyata Tinggi Badannya Hampir 2 Meter

4 Fakta Unik tentang negara Swedia

7 Produk Pensil yang terkenal di dunia